Faktor apa yang bisa dijadikan indikator berhasil atau tidaknya konten yang kamu buat?
Ternyata bukanlah jumlah like, maupun jumlah views, ternyata jawabannya adalah retention rate.
Faktanya, bukan hanya jumlah views yang menentukan video kalian bisa FYP, tapi seberapa lama orang bertahan menonton. Di dunia social media, ini disebut retention rate, dan algoritma TikTok serta Instagram sangat menyukainya. Semakin tinggi retention rate, semakin besar peluang TikTok video atau Instagram Reels kamu disebarkan ke audiens yang lebih luas.
Bayangkan, video 30 detik kamu ditonton rata-rata 21 detik → disini berarti retention ratenya 70%.
Bayangkan kalau 1.000 orang menonton sampai habis video kalian. Bukan hanya views yang naik, tapi juga like, komentar, dan share akan ikut meningkat. Itulah kenapa retention rate jadi kunci utama performa konten di TikTok dan Instagram Reels.
Di artikel kali ini, kita akan membahas apa itu retention rate, bagaimana meningkatkan retention rate, dan bagaimana mengakalinya.
Apa Itu Retention Rate?
Retention Rate adalah persentase rata-rata durasi konten yang berhasil ditonton audiens dibandingkan dengan total durasi konten.
Metrik ini dipakai buat ngukur seberapa kuat sebuah konten mampu mempertahankan perhatian penonton dari awal sampai akhir.
Bagaimana menghitung Retention Rate?
Formulanya sederhana:
Retention Rate = (Rata-rata durasi tontonan / Total Durasi Konten) * 100%
Dari mana kita bisa mengetahui angka rata-rata durasi menonton video, dan total durasi konten?
Untuk melihat data-datanya, kamu bisa:
- Pilih postingan yang ingin kamu cek (Bisa Instagram atau Tik Tok)
- Klik View analisis / analisis
Nantinya, akan ada tampilan seperti gambar dibawah:

Dari gambar diatas, kamu bisa melihat durasi dan average nya dengan akurat, dan menganalisis nya secara mandiri dengan rumus yang belajarsosmed.com sarankan.
Baca juga: 6 Strategi Personal Branding yang Bikin Kamu Stand Out di Dunia Kreatif
Adalagi istilah lainnya yaitu retention time. Dimana retention time adalah rata-rata lamanya penonton menonton sebuah konten, biasanya diukur dalam hitungan detik atau menit. Makin tinggi retention time, makin besar peluang konten dianggap menarik oleh algoritma.
Simpelnya, semakin lama retention time, maka akan semakin tinggi retention rate, dan semakin besar kemungkinan video ditonton sampai habis dan direkomendasikan algoritma.
Mengapa Retention Time Penting?
Retention rate itu penting karena jadi indikator utama apakah sebuah konten mampu mempertahankan perhatian audiens dari awal sampai akhir. Semakin tinggi retention rate, semakin besar sinyal positif yang dikirim ke algoritma platform. Algoritma membaca hal itu sebagai tanda bahwa konten lo menarik, relevan, dan layak didorong ke lebih banyak orang.
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana cara algoritma bekerja?
Algoritma bekerja seperti ini, anggaplah kamu sudah mengupload sebuah konten, setelah konten kamu ter upload, lalu apa yang menentukan konten tersebut akan FYP atau tidak?
Setelah kamu posting, konten kamu akan di share ke 50 orang pertama, ketika 50 orang tersebut menyukainya, maka konten kamu akan disebar ke 100 orang, jika 100 orang menyukainya, maka akan disebar ke 300 orang, dan seterusnya.
Lalu, apakah indikasi konten tersebut disukai audiens? ada 2 matriks utama yang menjadi tolak ukur, pertama engagement rate, kedua ada retention rate.
Baca juga: 11 Matriks Utama Social Media yang Wajib Social Media Specialist Ketahui!!
Semakin tinggi kedua matriks tersebut, maka konten akan di anggap menarik.
Faktor yang Mempengaruhi Retention Rate
Setelah mengetahui bahwa retention rate menjadi salah satu faktor penting untuk viralnya sebuah konten, lalu bagaimana caranya mempertahankan retention rate ini?
Mari kita bahas lebih dalam:
- Hook Konten
Hook merupakan salah satu faktor terkuat yang menjadi alasan utama mengapa audiens mau menonton sampai akhir. Hook sendiri memiliki banyak jenis dan style, yang jika dijelaskan disini maka akan memakan waktu yang sangat panjang, sehingga, akan saya bahas lebih panjang di lain kesempatan. - Pacing atau Kecepatan Video
Retention time bisa turun kalau video terlalu lambat atau terlalu cepat. Penonton butuh alur yang pas—nggak bikin bosan tapi juga nggak bikin bingung.- Gunakan cut cepat, transisi singkat, dan hapus bagian yang nggak penting.
- Contoh: tutorial 30 detik yang langsung to the point, bukan penjelasan muter-muter 2 menit.
- Relevansi Topik
Semakin relate konten dengan audiens, semakin tinggi kemungkinan mereka nonton sampai habis.- Contoh: “Tips hemat uang jajan untuk mahasiswa” akan lebih menarik bagi anak kuliah dibanding “cara mengelola pensiun dini.”
- Visual dan Audio Berkualitas
Penonton cenderung skip kalau video gelap, suara pecah, atau teks susah dibaca. Visual dan audio yang jelas bikin mereka nyaman untuk stay.- Video Reels dengan background terang, teks singkat yang kontras, plus musik tren yang sesuai mood konten.
- Video goyang-goyang, gelap, tanpa teks.
Benchmark Retention Rate yang Bagus
Setiap platform memiliki standar berbeda soal retention rate. Di TikTok, konten biasanya dianggap bagus kalau retention rate bisa tembus 60–70% ke atas, karena formatnya video pendek. Sedangkan di YouTube Shorts, retention rate di angka 50%+ udah cukup kuat, apalagi jika durasinya lebih panjang.
Angka ini bisa kamu jadikan patokan buat evaluasi apakah konten kamu “cukup engaging” atau masih perlu dioptimalkan.
Kesalahan Umum yang Bikin Retention Drop
Banyak kreator yang bertanya dengan bingung mengapa retention rate mereka rendah ke Linkedin saya, padahal sudah upload konten dengan rutin.
Apakah dengan meng-upload secara rutin, berarti retention rate kamu akan meningkat? jawabannya adalah tidak.
Pada dasarnya, retention rate tidak dapat dipengaruhi dengan kuantitas postingan yang kamu posting, tapi dari segi kualitas yang kamu upload.
Beberapa kesalahan yang seringkali saya lihat adalah sebagai berikut:
- Memaksakan Hook kontroversial hanya demi trafic, padahal, isi kontennya tidak ada bahasan sama sekali dengan berita kontroversial tersebut
- Mengabaikan storytelling konten, dan hanya bergantung pada tulisan AI, sehingga konten nya tampak tak natural, dan banyak di skip oleh audiens.
- Mengabaikan pola produksi yang sebenarnya sangat penting untuk kenyamanan audiens dalam menonton konten kamu
Kesimpulan
Retention rate memang merupakan istilah yang bisa dibilang baru, pasalnya, mekanisme algoritma yang saya bahas diatas juga merupakan bentuk update dari algoritma yang terus berubah-rubah.
Retention rate adalah matriks yang sangat penting untuk memaksimalkan kontenmu agar bisa masuk ke dalam kategori FYP.
Akan tetapi, jangan dipaksakan hanya karena ingin mengejar retention rate yang tinggi, kamu membuat konten berdurasi pendek, dengan harapan retention ratemu tinggi.
Sah-sah saja untuk membuat konten di durasi berapapun, asalkan, kamu dapat memastikan konten yang kamu buat benar-benar memenuhi seluruh kebutuhan audiensmu.
Daftar Pustaka
Ads TikTok. (n.d.). Retention optimization on Pangle placement. TikTok for Business. https://ads.tiktok.com/help/article/retention-optimization-pangle-placement?lang=id
BeritaSatu. (2023, Februari 18). Catat! Ini 8 cara FYP di TikTok dan dapat banyak like. https://www.beritasatu.com/ototekno/1037821/catat-ini-8-cara-fyp-di-tiktok-dan-dapat-banyak-like
GetDiva. (2023, Juni 15). Bosan kontenmu nggak ada yang nonton sampai habis? Ini solusinya. https://www.getdiva.ai/post/bosan-kontenmu-nggak-ada-yang-nonton-sampai-habis-ini-solusinya
IAM.ID. (2023, Mei 10). Trik konten TikTok biar FYP, kenali apa itu retention time. https://iam.id/blog/Trik-Konten-TikTok-Biar-FYP,-Kenali-Apa-itu-Retention-Time
Indozone. (2023, April 21). Tips konten TikTok agar bisa FYP, nggak boleh asal buat. TekInGame. https://tekingame.indozone.id/gadget/921040056/tips-konten-tiktok-agar-bisa-fyp-gak-boleh-asal-buat
Rodeo Sembiring. (2024, Agustus 12). Retention time ⏱✨ [Video]. Instagram. https://www.instagram.com/reel/C88ztv3Sblm/
Rodeo Sembiring. (2024, Oktober 2). Retention time is key [Post]. Instagram. https://www.instagram.com/p/DGlEG0HTmXF/
Facebook Reels. (2024, September 5). Retention time untuk FYP [Video]. Facebook. https://web.facebook.com/reel/1167046142148114