Remarketing bisa menjadi solusi ketika iklan digital yang kamu jalankan belum memberikan hasil maksimal. Pernahkah kamu mengalami situasi di mana pengunjung datang, melihat produk, tetapi tidak melakukan pembelian?
Strategi ini memungkinkan bisnis untuk menjangkau kembali orang-orang yang pernah berinteraksi dengan brand mereka, meningkatkan peluang konversi, dan memaksimalkan efektivitas iklan digital.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 cara kerja remarketing dalam digital marketing, manfaatnya, serta strategi terbaik yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Remarketing?

Remarketing adalah strategi pemasaran digital yang bertujuan menargetkan kembali pengguna yang sebelumnya telah berinteraksi dengan merek atau situs web Anda tetapi belum melakukan konversi.
Interaksi ini bisa berupa kunjungan ke situs web, klik pada iklan, pencarian merek di Google, atau aktivitas lainnya di media sosial. Dengan menggunakan strategi ini, bisnis dapat menampilkan iklan yang lebih personal dan relevan kepada calon pelanggan untuk meningkatkan peluang konversi dan memperkuat loyalitas mereka terhadap merek.
Strategi ini sangat efektif karena berdasarkan studi, sekitar 96% pengunjung website belum siap melakukan pembelian pada kunjungan pertama mereka. Strategi ini membantu mengingatkan mereka tentang produk atau layanan yang sebelumnya menarik perhatian mereka, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk kembali dan menyelesaikan transaksi.
Manfaat Remarketing dalam Digital Marketing
Meningkatkan Konversi
Sebagian besar pengunjung website tidak langsung melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan pada kunjungan pertama. Dengan strategi ini, bisnis dapat menampilkan iklan yang relevan untuk menarik kembali calon pelanggan sehingga mereka lebih cenderung menyelesaikan transaksi.
Menjangkau Audiens yang Tepat
Strategi ini memungkinkan bisnis untuk menargetkan iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah menunjukkan minat pada produk atau layanan tertentu. Dengan cara ini, bisnis bisa lebih efektif dalam menarik kembali pelanggan potensial dibandingkan dengan strategi pemasaran umum.
Meningkatkan Brand Awareness
Dengan terus menampilkan iklan kepada audiens yang telah mengunjungi website atau berinteraksi dengan bisnis, strategi ini membantu memperkuat kesadaran merek. Ini meningkatkan peluang mereka untuk memilih produk atau layanan dari bisnis Anda dibandingkan dengan pesaing.
Menjaga Hubungan dengan Pelanggan
Strategi ini juga membantu menjaga hubungan dengan pelanggan lama dengan menampilkan iklan yang relevan, promosi khusus, atau diskon yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Mengoptimalkan Anggaran Iklan
Karena strategi ini hanya menargetkan pengguna yang sudah memiliki ketertarikan sebelumnya, anggaran iklan dapat digunakan lebih efisien dibandingkan dengan strategi pemasaran yang lebih luas.
Cara Kerja Remarketing dalam Digital Marketing
Remarketing bekerja dengan cara menargetkan kembali pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan brand tetapi belum melakukan konversi, seperti pembelian atau pendaftaran. Berikut tahapan utama dalam cara kerja remarketing:
Menambahkan Tag atau Pixel
Pengiklan menambahkan tag atau pixel remarketing dari platform seperti Google Ads atau Facebook Ads ke situs web mereka.
Pengguna Mengunjungi Situs Web
Saat pengguna mengunjungi situs dan melihat produk atau layanan tertentu, cookie akan menyimpan aktivitas mereka.
Segmentasi Audiens
Berdasarkan data yang dikumpulkan, pengiklan mengelompokkan audiens berdasarkan perilaku mereka, misalnya:
- Pengunjung halaman produk tetapi tidak membeli
- Pengguna yang meninggalkan keranjang belanja (cart abandoners)
- Pengguna yang menonton video tetapi tidak mengambil tindakan lanjut
Menampilkan Iklan Remarketing
Ketika pengguna menjelajahi internet, iklan remarketing ditampilkan kepada mereka melalui Google Display Network, media sosial, atau email.
Mendorong Pengguna untuk Kembali
Iklan yang relevan mendorong pengguna untuk kembali ke situs dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir.
Jenis-Jenis Remarketing dalam Digital Marketing
Terdapat beberapa jenis remarketing yang bisa digunakan sesuai dengan tujuan bisnis dan perilaku audiens. Berikut adalah jenis-jenis remarketing yang umum digunakan dalam digital marketing:
Standard Remarketing
Jenis ini menggunakan iklan bergambar yang muncul di situs web atau aplikasi lain yang termasuk dalam jaringan periklanan seperti Google Display Network atau Facebook Ads. Iklan ini ditampilkan kepada pengguna yang sebelumnya mengunjungi situs web bisnis tetapi belum menyelesaikan tindakan tertentu, seperti pembelian atau pendaftaran.
Dynamic Remarketing
Dynamic remarketing lebih personal dibandingkan standard remarketing karena menampilkan produk atau layanan spesifik yang telah dilihat oleh pengguna. Misalnya, jika seseorang melihat sepatu di situs e-commerce tetapi tidak membelinya, mereka akan melihat iklan yang menampilkan sepatu yang sama saat berselancar di internet.
Remarketing Lists for Search Ads (RLSA)
RLSA memungkinkan bisnis menargetkan kembali pengguna yang sebelumnya mengunjungi situs web saat mereka mencari kata kunci yang relevan di Google Search. Dengan strategi ini, pengiklan dapat meningkatkan tawaran (bid) atau menyesuaikan pesan iklan untuk pengguna yang sudah menunjukkan minat terhadap produk atau layanan mereka.
Video Remarketing
Jenis ini menargetkan pengguna yang telah menonton video di platform seperti YouTube. Iklan dapat muncul sebelum, selama, atau setelah video yang sedang ditonton oleh audiens. Ini adalah cara yang efektif untuk menjangkau kembali pengguna yang sudah tertarik dengan konten video brand Anda.
Email Remarketing
Email remarketing melibatkan pengiriman email yang dipersonalisasi kepada pengguna yang pernah mengunjungi situs web atau meninggalkan produk di keranjang belanja mereka. Strategi ini sering digunakan untuk mengingatkan pelanggan tentang produk yang mereka minati, memberikan penawaran khusus, atau menyajikan rekomendasi produk serupa.
Baca Juga: Apa itu Email Marketing? Ini dia 7 Panduan Penting yang Wajib Kamu Perhatikan!
Strategi dan Best Practices Remarketing
Remarketing adalah teknik pemasaran digital yang menargetkan kembali pengguna yang sudah berinteraksi dengan situs atau produk tetapi belum melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran. Agar strategi ini berjalan efektif, ada beberapa best practices yang bisa diterapkan:
Segmentasi Audiens Berdasarkan Perilaku
Mengelompokkan audiens berdasarkan tindakan mereka di situs sangat penting untuk strategi yang efektif. Beberapa segmen yang bisa ditargetkan meliputi:
- Pengunjung yang meninggalkan keranjang belanja tanpa checkout.
- Pengguna yang telah melihat halaman produk tertentu tetapi belum melakukan pembelian.
- Pelanggan yang sudah pernah membeli dan bisa ditargetkan untuk pembelian ulang.
Gunakan Iklan yang Relevan dan Menarik
Desain dan copywriting iklan harus sesuai dengan perilaku pengguna sebelumnya. Misalnya:
- Menampilkan produk yang sebelumnya mereka lihat.
- Memberikan insentif seperti diskon atau gratis ongkir untuk mendorong pembelian.
- Menggunakan testimoni pelanggan untuk membangun kredibilitas.
Tawarkan Insentif atau Promo Khusus
Memberikan diskon eksklusif, kupon, atau penawaran waktu terbatas bisa menciptakan urgensi bagi pelanggan untuk kembali dan menyelesaikan transaksi mereka.
Gunakan Multi-Channel Remarketing
Jangan hanya mengandalkan satu platform. Gunakan berbagai saluran remarketing seperti:
- Google Display Network untuk menampilkan iklan di berbagai situs.
- Media sosial (Facebook, Instagram, TikTok Ads) untuk menargetkan ulang pengguna yang sudah berinteraksi dengan brand.
- Email remarketing untuk mengingatkan pelanggan tentang produk yang mereka tinggalkan di keranjang belanja.
Atur Frekuensi Iklan Agar Tidak Mengganggu
Terlalu sering menampilkan iklan dapat membuat audiens merasa terganggu. Oleh karena itu, atur frekuensi iklan dengan bijak agar tetap efektif tetapi tidak terlalu agresif.
Lakukan A/B Testing

Menguji berbagai elemen iklan (teks, gambar, CTA) dapat membantu menemukan kombinasi yang paling efektif untuk meningkatkan konversi. Dengan A/B Testing, bisnis bisa mengetahui strategi mana yang paling berhasil dan mengoptimalkan kampanye secara lebih efektif.
Dengan menerapkan strategi ini, strategi ini bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk meningkatkan konversi dan membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan potensial.
Tools untuk Remarketing
Berikut beberapa tools yang bisa digunakan untuk remarketing dalam digital marketing:
Google Ads Remarketing
Google Ads menyediakan fitur yang memungkinkan bisnis menargetkan kembali pengguna yang telah mengunjungi situs web mereka. Dengan Google Display Network, iklan bisa muncul di berbagai situs dan aplikasi yang relevan.
Facebook & Instagram Retargeting
Meta Ads (Facebook dan Instagram) memungkinkan pengiklan untuk menargetkan kembali audiens yang telah berinteraksi dengan konten, mengunjungi website, atau bahkan menonton video tertentu.
AdRoll
Platform ini berbasis AI ini membantu bisnis menampilkan iklan kepada pengguna yang telah mengunjungi situs web mereka di berbagai platform seperti Facebook, Google, dan situs web lainnya.
SEMRush
Meskipun lebih dikenal sebagai tool SEO, SEMRush juga memiliki fitur remarketing dan competitive research analysis yang membantu bisnis memahami perilaku audiens dan menyusun strategi yang lebih efektif.
HubSpot
Platform ini menawarkan fitur yang berbasis email dan CRM, memungkinkan bisnis mengirim email otomatis ke calon pelanggan yang telah menunjukkan minat sebelumnya.
Mailchimp
Tool email marketing ini memungkinkan bisnis menjalankan kampanye remarketing berbasis email untuk menargetkan kembali pelanggan yang belum menyelesaikan pembelian.
SocioBuzz
Cocok untuk strategi ini berbasis influencer marketing, SocioBuzz membantu bisnis berkolaborasi dengan kreator konten untuk menjangkau kembali audiens yang tertarik dengan produk atau layanan mereka.
Kesimpulan
Remarketing merupakan strategi digital marketing yang bertujuan untuk menjangkau kembali pengguna yang sudah berinteraksi dengan bisnis. Dengan memanfaatkan berbagai teknik dan toolsnya, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi serta membangun hubungan yang lebih erat dengan audiens mereka.
Agar strategi berjalan efektif, diperlukan strategi yang tepat, mulai dari segmentasi audiens, pemilihan platform yang sesuai, hingga pengelolaan frekuensi iklan agar tidak mengganggu. Jika diterapkan dengan baik, remarketing dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan engagement, retensi pelanggan, dan pertumbuhan bisnis.
Itu dia pembahasan kita kali ini! Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan membantu kamu memahami lebih dalam tentang remarketing dalam digital marketing.
Jangan ragu untuk terus belajar dan menerapkan strategi yang sudah kamu pelajari. Dengan pemahaman yang baik dan eksekusi yang tepat, remarketing bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan efektivitas pemasaran.
Bagikan artikel ini jika menurutmu bermanfaat! Kamu juga bisa bergabung dalam komunitas belajarsosmed.com di Telegram untuk berdiskusi dan mendapatkan insight terbaru seputar digital marketing dari para praktisi.
📌 Sampai jumpa di artikel berikutnya, dan terima kasih sudah membaca! 🚀
Referensi
Redcomm. “Retargeting: Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis.” Redcomm.co.id. Diakses pada 22 Maret 2025.
Datamaya. “Apa Itu Retargeting, dan Apa Saja Manfaatnya Untuk Bisnis Anda?” Datamaya.com. Diakses pada 22 Maret 2025.
Pingback: Segmentasi Pasar Digital Marketing 4 Cara Menarik Pelanggan