Tahukah kamu? perkembangan zaman terus melaju dengan cepat. Dulu, media sosial hanya kita gunakan sebagai alat komunikasi. Namun sekarang, media sosial sudah bisa dimanfaatkan untuk berjualan, bahkan membuka peluang bagi berbagai pekerjaan baru. Salah satunya adalah social media marketing.
Lalu, Apa sih Social Media Marketing itu?
Social Media Marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan melalui platform media sosial. Dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik Tok dan masih banyak lagi. Perusahaan menggunakan social media untuk mempromosikan produk atau layanan mereka kepada audiens yang lebih luas. Mengapa? karena Social Media Marketing merupakan cara yang efektif untuk berinteraksi dengan pelanggan, melalui social media, kita dapat langsung merasakan umpan balik, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens.
Namun, mengapa banyak perusahaan yang mulai tertarik pada sosial media? sampai-sampai mereka mau untuk membuka lapangan kerja baru yang di khususkan mengelola social media saja? padahal, social media hanya wahana kita mengisi waktu luang sembari rebahan di kamar kita yang nyaman? jawabannya adalah cerahnya masa depan dan menjanjikan dari segi besaran penggunanya.
Seberapa banyak penggunanya di Indonesia?
Menurut data yang saya kutip dari Data Indonesia, ada sekitar 139 juta masyarakat Indonesia, atau sekitar 49,9% per 2024 yang sudah menggunakan dan aktif di sosial media. Besarnya angka ini menunjukan bahwa industri ini memang sedang berkembang secara pesat dan akan menjanjikan untuk ditekuni atau di investasikan.
Banyak generasi Z atau Gen-Z yang berbondong-bondong menjadikan social media sebagai kerjaan, karena di anggap simpel, dan mudah. Namun, ternyata ada banyak loh persyaratan untuk bisa bekerja di Industri social media.
Memangnya, untuk bisa berkarir di bidang ini, kita harus bisa apa saja?
Mungkin sekarang ini kamu mulai penasaran, bagaimana sih, cara memanfaatkan peluang ini? terutama untuk jenjang karir. Gimana engga, kita bisa jadiin aktivitas healing kita sehari-hari sebagai pekerjaan yang dibayar. Tapi, seperti kata saya diatas, memang perlu beberapa syarat agar kamu bisa bekerja di Industri ini. Berikut caranya saya akan bagikan;
1. Memiliki Fundamental Marketing yang Baik
Meskipun kamu bekerja di bidang social media, kamu harus punya basic kemampuan dan analisis yang tajam di dunia marketing. Kenapa gitu? karena seperti definisi di awal, social media itu digunakan oleh perusahaan, untuk menarik perhatian audiens, untuk memasarkan produk perusahaan, dan berinteraksi langsung dengan mereka.
Dalam pembuatan konten, kamu perlu yang namanya analisis social media kamu, seperti, “apa yang kamu jual? “, lalu, “bagaimanasih konten yang pas dan cocok untuk produk tersebut?”, jadi gak cuman sekedar scroll aja, tapi juga end to end nya kamu harus bikin konten sesuai dengan guideline dari produk yang kamu jual.
Kalau kamu mau belajar dari awal, cobain deh mulai dari Marketing funnel, disitu kamu bakal paham gimana sih cara ngonten yang pas, dan seperti apa isi kontennya nanti?
2. Up to date sama semua jenis teknologi
Bekerja dibidang ini, setiap harinya pasti kamu bakal berhadapan sama semua jenis teknologi dan tools baru seperti artificial intelligence atau AI yang hampir setiap hari ada aja perubahannya. Buat kamu yang gak bisa bersifat dinamis terhadap perubahan, mending pikir-pikir ulang deh buat kerja di bidang ini.
Mereka yang bekerja di bidang social media marketing, setiap harinya ada aja pake tools baru yang mereka sendiri temuin dari proses mereka bekerja. Kalau kamu pikir, tools baru ini bakal di umumin sama bos kamu dan tinggal dipelajari sendiri aja, maka kamu salah besar. Disini, kamu yang nyari sendiri tools tersebut dan belajar sendiri.
“Loh, kalau kita nyari sendiri, ngapain kita cari? mending pake yang ada aja kan” . Nah, pandangan ini juga merupakan mindset yang salah dari seseorang yang bekerja di industri social media marketing, karena kalau kamu gak update sama perkembangan zaman, yang ada kompetitor kamu nanti malah tumbuh lebih cepat dan efisien dibanding kamu, dan akhirnya peforma kamu dianggap kurang, lalu sialnya, kamu kemungkinan besar akan dipecat.
3. Harus bisa design dan setiap hari kamu yang design.
Pertanyaan yang sering muncul saat berdiskusi dengan teman-teman di komunitas social media marketing enthusiast adalah, “Haruskah kita bisa desain untuk bekerja di bidang ini?” Jawabannya: WAJIB.
Kemampuan desain grafis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam social media marketing. Di tengah persaingan ketat untuk menarik perhatian audiens di media sosial, visual yang menarik adalah kunci utama. Konten visual yang estetis dan komunikatif akan lebih mudah menarik audiens dan menyampaikan pesan brand dengan efektif. Walaupun tidak harus menjadi seorang desainer profesional, memahami dasar-dasar desain grafis seperti komposisi, warna, dan tipografi akan sangat membantu. Dengan tools seperti Canva atau Adobe Spark, bahkan kamu yang baru mulai bisa menciptakan desain berkualitas untuk berbagai platform. Jadi, keahlian desain bukan lagi sekadar nilai tambah—ini sudah menjadi keharusan di industri social media marketing.
Mungkin setiap kantor beda sih, cuman pada dasarnya, tugas utama kamu nanti adalah ngonten, dan untuk menghasilkan konten yang berkualitas, kamu harus bisa memproduksi konten itu dengan baik dan kreatif. Nah, disinilah kemampuan sense of design kamu di uji, seperti, “apakah kamu bisa menghasilkan konten yang menarik melalui design kamu?” , atau hanya sekedar bisa upload saja?
Bekerja di bidang ini mungkin akan mengejutkanmu. Mengapa? Karena jika sebelumnya kamu membayangkan bekerja di media sosial itu hanya sekedar scroll dan upload konten, kenyataannya jauh lebih kompleks. Di balik layar, setiap konten yang kamu lihat sebenarnya adalah hasil dari riset mendalam, analisis data, dan perencanaan strategis yang matang. Selain itu, kamu juga harus menguasai berbagai tools digital, memahami perilaku audiens, dan terus mengikuti tren yang selalu berubah. Jadi, lebih dari sekedar aktivitas sehari-hari yang biasa kita lakukan, bekerja di bidang ini menuntut ketelitian, kreativitas, dan kemampuan multitasking yang tinggi.
Memang, bekerja di divisi Social Media Marketing tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada banyak KPI (Key Performance Indicator) yang harus dicapai, dan tiga KPI utama yang paling penting adalah Awareness, Consideration, dan Conversion. Ketiga poin ini bukan sekadar label, karena masing-masing memiliki tujuan spesifik yang kompleks dan saling berhubungan.
- Awareness: Bertujuan untuk memperkenalkan merek atau produk ke audiens yang lebih luas. Dalam praktiknya, ini berarti mengevaluasi jangkauan, jumlah tampilan, dan interaksi, yang semuanya harus dianalisis dan diukur secara konsisten.
- Consideration: Fokus pada meningkatkan minat dan pertimbangan audiens terhadap produk. Ini sering melibatkan konten yang mendorong keterlibatan, komentar, dan klik, dengan setiap langkah membutuhkan pendekatan kreatif dan strategis.
- Conversion: Berarti mengubah audiens menjadi pembeli atau pengguna yang loyal. Proses ini tidak hanya membutuhkan konten yang efektif, tetapi juga kalkulasi yang melibatkan metrik konversi, tingkat retensi, dan ROI.
Mengukur semua ini tidak bisa sembarangan karena masing-masing KPI membutuhkan hitungan yang detail dan analisis matematis yang mendalam. Mulai dari perhitungan CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost per Click), hingga ROAS (Return on Ad Spend), setiap aspek dalam Social Media Marketing memerlukan pendekatan berbasis data yang seringkali menjadi ekspetasi yang tak diharapkan oleh para pencari kerja.
Namun, tenang saja! Saya tidak bermaksud membuatmu takut. Semua perhitungan yang terdengar rumit tadi sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah, hanya dengan sekali klik menggunakan berbagai layanan website yang dirancang khusus untuk memudahkan pekerjaan kita. Tools seperti Google Analytics, Hootsuite, atau Buffer, misalnya, bisa bantu kamu bikin analisis dan laporan lengkap yang dapat melacak setiap KPI tanpa harus menghitung satu per satu.
Mulai dari mana belajar semua itu?
Nah, dari banyaknya skillset yang harus dimiliki, dan kompleksnya tugas, kamu perlu mempelajari semua itu dengan lebih mendalam. Kamu bisa mulai belajar dari fundamentalnya dulu, seperti;
- Content Marketing
- Fundamental Social Media
- Basic Marketing funnel.
Dengan mempelajari 3 core dasar tersebut, kamu bisa menjadi handal dalam social media marketing, tanpa harus khawatir dengan jenjang karirmu. Dimana biasanya untuk belajar 3 hal itu? Nah, biasanya banyak course berbayar yang punya materi lengkap buat kamu pelajari, namun untuk kamu yang mau belajar secara gratis, kamu bisa terus berlangganan di website ini, karena di belajarsosmed.com, kamu bisa belajar semuanya secara gratis bermodalkan kuota aja, jadi staytuned untuk artikel-artikel lainnya ya!!
Mantap mas tips nya
Pingback: Apa yang dimaksud dengan Marketing Funnel?
Pingback: Apa Itu Key Opinion Leader (KOL) Marketing? dan 4 Jenis KOL yang Wajib Kamu Ketahui!!
Pingback: Apa Itu Content Marketing? Prinsip Dasar dan 4 tips bikin Content Kamu Lebih Maksimal!
Pingback: 11 Matriks Utama Social Media yang Wajib Social Media Specialist Ketahui!