Rangers, pernah nggak sih kamu habis buka Canva atau galeri HP, lalu malah bengong lama karena bingung mau bikin konten apa lagi? Mau posting gambar takut sepi like. Mau upload video, tapi bingung ide dan capek ngedit. Di saat yang sama, timeline kamu dipenuhi brand atau kreator lain yang kontennya kok bisa selalu relate, menarik, dan rame banget engagement-nya?
Kalau Rangers merasa pernah ada di situasi itu, sudah waktunya Rangers memahami jenis konten media sosial yang efektif dan cocok untuk tujuan kamu.
Artikel ini akan bantu Rangers mengenali jenis-jenis konten populer dan lengkap dengan tips penggunaannya, hingga contoh yang mudah diterapkan.
Nah, sebelum Sheriff bahas lebih dalam, yuk pahami dulu kenapa memilih jenis konten yang tepat itu krusial buat strategi media sosial!
Kenapa Memilih Jenis Konten Itu Penting di Media Sosial?
Konten di media sosial itu ibarat bentuk komunikasi Rangers ke audiens. Tapi, nggak semua orang nyaman atau tertarik dengan cara yang sama. Ada yang lebih suka konten visual seperti infografis, ada yang senang nonton video singkat, dan ada pula yang menikmati baca carousel penuh insight.
Apalagi, tiap platform juga punya karakter sendiri. Di Instagram, visual jadi raja. Di TikTok, storytelling dan video pendek yang dinamis lebih menonjol. Sedangkan di LinkedIn, konten edukatif dalam bentuk carousel atau infografis sering banget jadi sorotan.
Itulah kenapa penting buat Rangers memilih jenis konten media sosial yang tepat, supaya pesan yang disampaikan bisa nyambung dan bikin audiens tertarik untuk engage.
Ngomong-ngomong soal konten dan sosial media, pernah kepikiran nggak gimana sih awal mula platform-platform ini berkembang? Supaya makin paham konteksnya, kamu bisa baca juga artikel ini: 5 Fakta Sejarah Sosial Media: Perkembangan & Dampaknya
Jenis Konten Media Sosial yang Paling Populer
Sebelum Sheriff membahas jenis-jenis konten yang efektif, ada baiknya kita mundur sedikit dan lihat dulu ke belakang, apa sih kesalahan paling umum saat membangun akun media sosial? Banyak orang langsung fokus bikin konten tanpa tahu arah, padahal strategi dan pemahaman dasar itu penting banget. Jangan sampai kamu jatuh ke lubang yang sama.
Yuk baca dulu: Kesalahan Umum Saat Membangun Akun Sosial Media
Nah, kalau Rangers sudah lebih paham fondasinya, sekarang saatnya kita bahas jenis konten media sosial yang paling populer dan disukai audiens. Mana yang cocok untuk kamu coba duluan? Let’s explore!
1. Konten Gambar (Static Image)
Jenis konten media sosial yang biasa ditemui adalah konten gambar. Konten gambar adalah jenis konten media sosial yang paling sederhana yang bisa Rangers buat. Cukup satu gambar, tapi bisa langsung menyampaikan pesan. Bentuknya bisa macam-macam, mulai dari foto produk, ilustrasi, quote inspiratif, sampai testimoni pelanggan.
Walau terlihat simpel, konten ini sangat efektif untuk memperkuat identitas brand yang Rangers miliki dan bikin tampilan feed kamu jadi lebih rapi dan profesional, lho!
Contoh konten gambar yang bisa Rangers coba:
- Desain quote dengan gaya warna dan font khas brand
- Foto produk yang ditampilkan di atas meja atau background estetik
- Testimoni pelanggan yang dikemas dengan layout menarik

Banyak orang yang baru mulai bikin konten memilih jenis ini karena memang paling mudah dan cepat. Dibanding video atau carousel panjang, konten gambar lebih praktis, tapi tetap bisa berdampak besar kalau dibuat dengan tepat.
Tapi gimana caranya biar konten gambar kamu nggak kelihatan asal-asalan? Yuk, simak bareng Sheriff langkah-langkah mudah bikin konten gambar yang menarik!
1. Tentukan Tujuan Konten Gambar Kamu
Sebelum buka Canva atau software desain lainnya, pastikan dahulu kalau Rangers telah mengetahui tujuan konten gambar yang ingin Rangers buat. Karena tujuan konten akan menentukan gaya desain, tone warna, dan teks yang akan ditampilkan.
Contoh tujuan:
- Meningkatkan awareness (misalnya: quote branding)
- Mendorong interaksi (misalnya: pertanyaan singkat)
- Memberi informasi (misalnya: jadwal event)
- Menampilkan produk (misalnya: showcase atau promo)
2. Pilih Format dan Ukuran Gambar yang Sesuai Platform
Setiap platform media sosial punya ukuran ideal untuk gambar. Kalau Rangers asal upload tanpa memperhatikan ini, hasilnya bisa terpotong atau pecah. Audiens saat ini sudah sangat selektif dalam hal visual, jadi penting sekali untuk Rangers memahami hal ini!
Ukuran populer:
- Instagram feed: 1080 x 1080 px
- Instagram Story / Reels Cover: 1080 x 1920 px
- Facebook / LinkedIn post: 1200 x 628 px
- Pinterest: 1000 x 1500 px
Tips: Gunakan template dari Canva, Adobe Express, atau platform desain lain yang sudah otomatis menyesuaikan ukuran sesuai platform.
3. Gunakan Desain yang Konsisten
Salah satu ciri brand yang kuat adalah tampilannya yang konsisten. Artinya, setiap konten yang Rangers buat, baik gambar, video, atau carousel harus punya gaya visual yang selaras. Ini mencakup warna, jenis huruf (font), tata letak (layout), dan elemen desain lainnya.
Kenapa ini penting? Karena konsistensi visual membantu audiens mengenali brand Rangers lebih cepat. Bahkan sebelum membaca teksnya, mereka sudah tahu: “Oh, ini pasti kontennya brand A.”
Cara Mudah Menjaga Konsistensi Visual
Rangers nggak perlu jadi desainer profesional untuk menjaga konsistensi brand. Cukup lakukan langkah-langkah sederhana ini:
- Buat template desain sendiri
Gunakan layout yang sama untuk postingan tertentu, misalnya format carousel edukasi atau kutipan. Ini bikin kerja lebih cepat dan hasil lebih seragam. - Simpan palet warna brand kamu
Pilih 2–3 warna utama yang mewakili brand-mu, lalu gunakan warna itu secara konsisten di semua konten. - Gunakan maksimal 2 jenis font
Pilih font untuk judul dan isi. Jangan gonta-ganti jenis huruf agar visual tetap rapi dan mudah dibaca. - Hindari terlalu banyak elemen dekoratif
Simpan desain yang bersih dan fokus ke pesan utama. Terlalu banyak hiasan justru bisa bikin pesanmu tenggelam.
Dengan konsistensi visual yang baik, Rangers sedang membangun identitas brand yang kuat, profesional, dan mudah diingat oleh audiens, lho!
4. Tambahkan Teks yang Singkat dan Jelas
Konten gambar memang harus nendang secara visual, tapi jangan lupa juga isi pesannya. Teks dalam gambar sebaiknya:
- Pendek (maksimal 8–10 kata)
- Mudah dibaca (hindari font tipis atau berornamen)
- Langsung pada intinya
Contoh:
- “Yuk Belajar Bareng Digital Marketing!”
- “Flash Sale: Diskon 50% Cuma Hari Ini!”
- “Kamu Pernah Gagal Bangun Personal Branding?”
Kalau kamu butuh menjelaskan lebih panjang, simpan detailnya di caption, bukan di gambar.
5. Simpan dan Export dengan Kualitas Terbaik
Setelah desain selesai, jangan langsung posting. Pastikan dulu kualitas gambarnya tajam dan mudah dibaca. Gambar yang buram atau teks yang nggak terlihat jelas bisa bikin audiens cepat mengabaikannya, padahal Rangers sudah capek-capek bikin.
Berikut tipsnya:
- Simpan gambar dalam format yang tepat:
Gunakan .PNG kalau ingin hasil gambar yang tajam dan berkualitas tinggi. Tapi kalau kamu perlu ukuran file yang lebih ringan, misalnya untuk mempercepat loading, kamu bisa pakai .JPG. - Preview dulu di layar HP:
Kebanyakan orang lihat konten dari ponsel, jadi penting untuk memastikan tampilan desainmu tetap jelas di layar kecil. Cek apakah semua elemen terutama teks, masih bisa dibaca tanpa harus zoom in. - Hindari teks terlalu kecil atau warna yang terlalu pucat:
Gunakan ukuran font yang cukup besar dan pilih warna dengan kontras tinggi agar mudah dibaca, bahkan saat dilihat sekilas.
Dengan memperhatikan hal-hal kecil ini, kontenmu akan terlihat lebih profesional dan nyaman di mata audiens.
6. Posting di Waktu yang Tepat
Setelah selesai desain, jangan asal posting. Cek dulu jam aktif audiens yang Rangers punya. Di Instagram, waktu terbaik biasanya antara pukul 11.00–13.00 dan 18.00–20.00 (waktu lokal).
Konsistensi posting juga penting. Misalnya, Rangers bisa jadwalkan konten gambar setiap Senin dan Kamis untuk membangun ekspektasi audiens.
Konten gambar bisa jadi senjata ampuh buat Rangers yang baru mulai bikin konten. Asalkan Rangers tahu tujuannya, punya desain yang konsisten, dan menyampaikan pesan dengan jelas, gambar statis pun bisa menghasilkan banyak engagement.
2. Konten Video (Shortform & Longform)
Kalau Rangers pernah scroll media sosial dan tiba-tiba berhenti gara-gara ada video yang menarik, Rangers sudah merasakan kekuatan salah satu jenis konten media sosial, yaitu konten video. Video bisa bergerak, bisa bercerita, dan langsung bikin orang penasaran hanya dalam hitungan detik.
Jenis konten media sosial yang ini sangat cocok untuk Rangers yang ingin menyampaikan sesuatu dengan cara yang lebih hidup. Rangers nggak perlu jadi editor profesional dulu kok untuk mulai. Cukup pakai kamera HP dan ide sederhana, Rangers sudah bisa bikin konten yang engaging.

Beberapa ide video yang bisa Rangers coba:
- Video 30 detik yang menunjukkan cara pakai produk yang Rangers punya
- Reels “sehari dalam hidupku” versi Rangers sebagai pemilik bisnis kecil
- Cuplikan singkat dari podcast atau webinar yang kamu buat
Agar videomu makin efektif, coba terapkan tips ini:
- Unggah video di jam aktif audiens, seperti sore atau malam hari saat mereka sedang santai
- Buat pembukaan video yang menarik di 3 detik pertama, misalnya dengan pertanyaan, teks besar, atau ekspresi wajah yang kuat
- Gunakan subtitle atau teks otomatis, supaya videomu tetap bisa dimengerti walaupun ditonton tanpa suara
Ingat, yang penting bukan seberapa canggih alatmu, tapi seberapa jelas dan menarik pesan yang Rangers sampaikan, ya!
3. Infografis
Pernah lihat konten yang berisi banyak informasi tapi tetap enak dibaca? Itu kemungkinan besar adalah infografis.
Infografis adalah jenis konten media sosial yang dibuat khusus untuk menyampaikan informasi atau data yang sebenarnya rumit jadi lebih mudah dipahami. Biasanya dikemas dalam bentuk gambar berisi kombinasi teks, angka, ikon, dan ilustrasi. Sangat cocok digunakan untuk konten edukatif, panduan, atau penjelasan konsep.
Contoh infografis yang bisa kamu buat:
- Penjelasan cara kerja algoritma Instagram dalam bentuk bagan sederhana
- Langkah-langkah membuat konten personal branding, ditampilkan per poin
- Perbandingan hasil konten gambar vs video, lengkap dengan data dan visual

Infografis juga cocok banget buat Rangers yang ingin memberi value tinggi ke audiens tapi nggak mau bikin mereka bosan baca teks panjang.
Agar infografis kamu makin efektif, coba tips berikut:
- Gunakan struktur visual yang jelas, mulai dari judul yang besar, poin-poin utama, hingga ikon pendukung agar mudah dipindai mata
- Pilih satu palet warna utama supaya desain tidak terlalu ramai dan tetap nyaman dilihat
- Sertakan sumber informasi atau data, apalagi jika kamu menyajikan angka, grafik, atau kutipan
Infografis bukan soal desain yang rumit, tapi soal cara menyampaikan informasi secara pintar dan menarik. Kamu bisa buatnya dengan mudah lewat tools seperti Canva, Piktochart, atau bahkan PowerPoint
4. Artikel atau Microblog (Carousel / Thread)
Kalau Rangers punya banyak hal menarik untuk dibagikan seperti pengalaman, opini, atau tips, tapi tetap ingin tampil ringkas dan visual, jenis konten media sosial seperti artikel pendek atau microblog adalah jawabannya.
Di sosial media Instagram, konten ini biasanya dikemas dalam bentuk carousel, yaitu gambar yang bisa di-swipe satu per satu. Di Twitter (sekarang X), kamu bisa membuatnya dalam bentuk thread, sedangkan di LinkedIn bisa jadi posting panjang dengan insight atau studi kasus.
Jenis konten ini sangat efektif untuk memberikan nilai tambah ke audiens, apalagi kalau Rangers suka menjelaskan sesuatu secara mendalam tapi tetap ingin tampil praktis!
Contoh microblog yang bisa kamu buat:
- Carousel Instagram: “5 Kesalahan Umum Saat Bikin Konten”, berisi penjelasan ringkas di tiap slide
- Thread di Twitter tentang pengalaman belajar digital marketing dari nol
- Postingan LinkedIn yang membagikan hasil eksperimen sosial media campaign

Agar konten microblog kamu lebih menarik dan mudah diikuti, coba ikuti tips ini:
- Mulai dengan hook yang kuat di slide atau kalimat pertama, misalnya pertanyaan, pernyataan mengejutkan, atau cerita singkat
- Susun kontennya secara logis, mulai dari pembukaan, isi, hingga kesimpulan. Jaga tampilan visual tetap rapi dan seragam
- Akhiri dengan CTA, misalnya ajakan diskusi, pertanyaan, atau dorongan untuk share ke orang lain
Jenis konten media sosial yang ini cocok banget buat Rangers yang ingin membangun brand personal, berbagi insight profesional, atau menyampaikan pesan dengan cara yang lebih dekat dan terstruktur.
Kalau Rangers tertarik memperdalam skill menulis konten microblog, terutama buat yang ingin jadi content writer di media sosial, baca juga artikel ini: Mau Jadi Content Writer? Ini Skill dan Tools yang Wajib Kamu Kuasai
Tips Memilih Jenis Konten yang Cocok Buat Kamu
Sebelum menentukan jenis konten media sosial, kamu perlu tahu siapa audiens yang Rangers punya, platform mana yang Rangers gunakan, dan apa tujuan kontenmu.
Tiga hal utama yang perlu kamu pertimbangkan:
- Target Audiens: Apa kebiasaan mereka? Di platform mana mereka aktif?
- Tujuan Konten: Mau edukasi, hiburan, promosi, atau bangun awareness?
- Kapasitas Produksi: Apakah kamu punya cukup waktu dan tools untuk bikin video? Atau lebih nyaman bikin gambar dan microblog?
Dengan tahu hal-hal di atas, Rangers bisa membuat konten yang lebih strategis dan konsisten.
Sesuai dengan panduan dari belajarlagi.id, konten yang efektif juga bergantung pada perencanaan jangka panjang. Mulailah dengan menentukan pilar konten, lalu susun kalender mingguan yang memadukan jenis konten berbeda. Contohnya, Rangers bisa kombinasikan konten edukatif, inspiratif, dan promosi dalam satu minggu, agar audiens nggak bosan dan tetap engage!
Prinsip Visual Storytelling dalam Konten
Sering kali kita mengira konten visual itu cuma soal desain yang estetik. Padahal, konten sosial media yang benar-benar kuat adalah yang punya cerita di balik tampilannya. Inilah yang disebut dengan visual storytelling, yaitu seni menyampaikan pesan lewat gambar, video, atau desain yang punya alur dan makna.
Tujuannya bukan cuma bikin orang bilang “wah, keren”, tapi bikin mereka merasa terhubung dan mengerti pesannya.
Apa Itu Visual Storytelling?
Visual storytelling adalah cara bercerita lewat elemen visual entah itu gambar, video, ilustrasi, atau desain. Bukan sekadar hiasan, tapi benar-benar punya alur dan makna.
Agar sebuah visual bisa dikatakan storytelling, biasanya punya tiga unsur utama:
- Ada tokoh, konflik, dan solusi
Seperti cerita pada umumnya, harus ada “siapa” yang mengalami, “masalah” yang terjadi, dan “bagaimana akhirnya”. - Punya alur yang jelas
Cerita berjalan dari awal → tengah → akhir. Misalnya: dari masalah → proses → hasil atau pelajaran. - Elemen visual mendukung cerita
Gambar, warna, teks, atau ilustrasi harus memperkuat pesan. Bukan sekadar ditambahkan supaya “rame”.
Contoh Konten dengan Visual Storytelling
Biar makin kebayang, ini beberapa contoh konten yang menggunakan visual storytelling dengan baik:
- Carousel Instagram yang menceritakan kisah perjuangan UMKM saat pandemi, dari sepi pembeli hingga bangkit lewat digital marketing
- Video before-after hasil kerja freelancer desain, lengkap dengan penjelasan perubahan desainnya
- Infografis perjalanan karier, dari awal magang sampai akhirnya mendapat posisi impian, disusun seperti timeline
Konten seperti ini membuat audiens merasa lebih dekat dan “ikut mengalami” cerita tersebut. Bukan cuma melihat, tapi merasakan. Kalau Rangers ingin tahu lebih jauh gimana caranya bikin audiens mau engage, ngobrol, dan merasa terlibat lewat kontenmu, kamu bisa baca juga artikel ini: Ini 9 Insight Expert Biar Audiens Mau Ngobrol
Nah, setelah Rangers tahu jenis-jenis kontennya serta cara membangun interaksi, langkah selanjutnya adalah mulai mengkombinasikan berbagai jenis konten biar strategi kamu makin fleksibel dan nggak monoton!
Kombinasi Konten yang Bisa Kamu Coba Mulai Sekarang
Rangers nggak harus terpaku pada satu jenis konten saja. Justru, menggabungkan beberapa jenis konten media sosial dalam satu minggu bisa bikin akun media sosialmu terasa lebih segar, bervariasi, dan nggak membosankan buat audiens.
Setiap jenis konten media sosial punya peran masing-masing, ada yang kuat untuk edukasi, ada yang cocok untuk membangun kedekatan, dan ada yang ampuh untuk menarik perhatian secara visual. Dengan kombinasi yang pas, kamu bisa menyampaikan banyak hal tanpa harus kehilangan arah.
Contoh jadwal konten mingguan yang simpel:
- Senin: Infografis edukatif berisi tips atau data ringan
- Rabu: Video singkat behind the scene proses kerja atau aktivitas harian
- Jumat: Carousel microblog yang membahas insight atau pengalaman
- Minggu: Gambar quote inspiratif atau testimoni dari pengguna
Rangers bisa sesuaikan format ini dengan ritme kamu sendiri, misalnya hanya posting 3 kali seminggu juga nggak apa-apa, yang penting konsisten.
Menurut belajarlagi.id, strategi konten yang efektif bukan cuma soal ide yang keren, tapi juga soal frekuensi dan fleksibilitas. Jangan takut mengulang tema yang sama, selama kamu mengemasnya dengan sudut pandang atau format yang berbeda.
Misalnya minggu ini Rangers bahas topik “personal branding” lewat infografis, minggu depan kamu bisa bahas hal yang sama dalam bentuk video atau carousel.
Kunci utamanya adalah konsistensi dan keterhubungan dengan audiens. Saat Rangers rutin hadir dan menyajikan konten yang relevan, audiens akan makin mengenal kamu dan lebih mudah membangun kepercayaan.
Yuk, Eksekusi Kontenmu!
Jadi, masih bingung mau mulai dari mana? Sekarang Rangers sudah tahu jenis konten media sosial yang paling efektif dan bagaimana menggunakannya. Mulailah dari satu jenis konten media sosial yang paling kamu kuasai, lalu kembangkan perlahan.
Kalau Rangers ingin tahu lebih dalam tentang gimana strategi konten bisa diterapkan secara nyata, kamu bisa pelajari studi kasus menarik dari brand besar di artikel ini: Strategi Sosial Media Marketing ala Ruangguru: Konsisten, Relatable, dan Powerful
Dari situ, Rangers bisa lihat langsung bagaimana jenis konten media sosial yang terencana dan relevan bisa mendorong engagement dan membentuk branding yang kuat.
Selamat bereksperimen, Rangers!
Daftar Pustaka
belajarlagi.id. (2023, Februari 21). Strategi konten media sosial: Menentukan jenis konten, format, dan frekuensinya. https://www.belajarlagi.id/post/strategi-konten-media-sosial
belajarsosmed.com. (2025, Juli 17). Strategi Sosial Media Marketing ala Ruangguru: Konsisten, Relatable, dan Powerful. https://belajarsosmed.com/strategi-sosial-media-marketing-ruangguru/
belajarsosmed.com. (2025, Juli 23). Ini 9 Insight Expert Biar Audiens Mau Ngobrol. https://belajarsosmed.com/ini-9-insight-expert-biar-audiens-mau-ngobrol/
Content Marketing Institute. (2022). What is content marketing? https://contentmarketinginstitute.com/what-is-content-marketing/
Kuno Creative. (2021). The Case for Digital Storytelling in Content Marketing. https://www.kunocreative.com/blog/visual-storytelling-content-marketing