Copywriting

Copywriting: 6 Cara Membuat Hook dan Call to Action yang Menarik dan Engaging

“Kenapa ya, ada copywriting yang langsung bikin orang tertarik, tapi ada juga yang malah di-skip begitu saja?”

Mungkin kamu pernah merasa copywriting yang kamu buat kurang menarik atau tidak menghasilkan respons yang diharapkan. Rahasianya ada di dua elemen penting: hook dan call to action (CTA). Hook yang kuat bisa membuat orang berhenti scrolling, sementara CTA yang menarik bisa mendorong mereka untuk bertindak.

Tapi, sebelum masuk ke 6 cara membuat hook dan CTA yang menarik, kita bahas dulu apa itu copywriting dan kenapa elemen-elemen ini begitu penting. Yuk, kita simak!

Apa Itu Copywriting?

Secara sederhana, copywriting adalah seni menulis teks persuasif yang bertujuan untuk menarik perhatian, membangun minat, dan mendorong audiens melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar, atau mengklik tautan.

Menurut Dan Lok, seorang entrepreneur dan pakar bisnis, copywriting bisa diibaratkan sebagai

“Copywriting is closing in print.”

Artinya, copywriting bukan sekadar merangkai kata-kata, tetapi bagaimana membuat tulisan yang mampu meyakinkan audiens untuk mengambil tindakan.

Sementara itu, Joe Sugarman, seorang copywriter legendaris,

“Copywriting should create an emotional connection and guide the reader toward making a decision.”

Artinya, Copywriting harus bisa membangun emosi dan mengarahkan pembaca untuk bertindak.

Dalam dunia digital marketing, copywriting digunakan dalam berbagai bentuk, seperti iklan, caption media sosial, landing page, hingga email marketing. Tanpa copywriting yang kuat, pesan pemasaran bisa saja terabaikan.

Fungsi Penting Copywriting

Menarik Perhatian Audiens
Dalam lautan konten yang bertebaran di internet, copywriting yang menarik bisa menjadi pembeda. Dengan kata-kata yang tepat, sebuah iklan, caption, atau landing page bisa langsung mencuri perhatian audiens.

Membangun Minat dan Keterlibatan
Setelah menarik perhatian, copywriting berfungsi untuk mempertahankan minat audiens dengan informasi yang relevan, cerita yang mengena, atau manfaat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Meningkatkan Brand Awareness
Copywriting yang kuat membantu memperkuat identitas brand. Dengan gaya bahasa yang konsisten dan pesan yang jelas, brand bisa lebih mudah dikenali dan diingat oleh audiens.

Meyakinkan dan Mempersuasi
Salah satu fungsi utama copywriting adalah membujuk audiens agar percaya pada suatu produk, layanan, atau ide. Kata-kata yang tepat bisa membangun kepercayaan dan mengatasi keraguan calon pelanggan.

Mendorong Audiens untuk Bertindak (Call to Action/CTA)
Tujuan akhir dari copywriting adalah menggerakkan audiens untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk, mendaftar, atau mengklik tautan. CTA yang efektif bisa meningkatkan tingkat konversi secara signifikan.

Meningkatkan Penjualan dan Konversi
Dalam bisnis, copywriting yang baik dapat berdampak langsung pada penjualan. Kata-kata yang dipilih dengan tepat bisa menggiring pelanggan dari tahap awareness hingga akhirnya melakukan pembelian.

Baca Juga: 5 Strategi Jitu Sosial Media Marketing GoFood: Dari Konten Kreatif hingga Promosi Efektif

Apa Itu Formula Copywriting

Formula copywriting adalah kerangka atau pola penulisan yang membantu copywriter menyusun pesan secara lebih efektif dan persuasif. Dengan menggunakan formula yang tepat, sebuah copy bisa lebih terstruktur, menarik, dan mampu memengaruhi audiens untuk bertindak.

Dalam dunia copywriting, terdapat beberapa formula yang umum digunakan, antara lain:

AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Formula ini adalah salah satu yang paling populer dalam copywriting:

  • Attention (Perhatian): Menarik perhatian audiens dengan hook yang kuat.
  • Interest (Minat): Menjaga ketertarikan dengan informasi yang relevan.
  • Desire (Keinginan): Membangun keinginan dengan menyoroti manfaat produk atau layanan.
  • Action (Tindakan): Mengajak audiens untuk bertindak, seperti membeli atau mendaftar.

PAS (Problem, Agitate, Solution)

Formula ini bekerja dengan menyoroti masalah audiens dan menawarkan solusi:

  • Problem (Masalah): Mengidentifikasi masalah yang dihadapi audiens.
  • Agitate (Perburuk): Memperdalam masalah dengan menunjukkan dampak negatifnya.
  • Solution (Solusi): Menawarkan solusi yang bisa mengatasi masalah tersebut.

FAB (Features, Advantages, Benefits)

Formula ini cocok untuk menjelaskan produk atau layanan:

  • Features (Fitur): Menjelaskan fitur utama produk.
  • Advantages (Keunggulan): Menunjukkan apa yang membuatnya lebih baik dari yang lain.
  • Benefits (Manfaat): Menggambarkan bagaimana produk bisa membantu audiens.

The 4Cs (Clear, Concise, Compelling, Credible)

Formula ini menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan kredibel:

  • Clear (Jelas): Gunakan bahasa yang mudah dipahami.
  • Concise (Ringkas): Hindari kalimat yang terlalu panjang atau bertele-tele.
  • Compelling (Menarik): Buat tulisan yang menggugah minat audiens.
  • Credible (Kredibel): Tambahkan bukti atau testimoni untuk membangun kepercayaan.

Contoh copywriting

Lazada – Formula AIDA

Copywriting

Lazada menggunakan strategi Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) dalam kampanye pemasaran mereka. Contohnya adalah kampanye “Pengiriman Cepat & Gratis Ongkir”, yang menarik perhatian pelanggan dengan janji pengiriman cepat dan tanpa biaya tambahan.

Ini menciptakan daya tarik (interest) dengan memberikan kenyamanan berbelanja, membangun keinginan (desire) dengan promosi diskon besar-besaran, dan mengakhiri dengan ajakan bertindak (action) melalui CTA seperti “Belanja Sekarang”

Shopee – Formula PAS

Copywriting

Shopee sering menggunakan Problem, Agitate, Solution (PAS) dalam kampanye seperti “Big Ramadan Sale”. Mereka menyoroti masalah pelanggan (problem) seperti kebutuhan belanja hemat di bulan Ramadan, memperbesar urgensinya (agitate) dengan promo berbatas waktu, lalu menawarkan solusi (solution) berupa diskon besar, gratis ongkir, dan cashback untuk menarik pelanggan bertransaksi lebih banyak.

Grab – Formula 4Cs

Copywriting

Grab memanfaatkan 4Cs (Clear, Concise, Compelling, Credible) dalam promosi layanan mereka. Misalnya, kampanye “GrabFood Festival” menggunakan pesan yang jelas dan ringkas seperti “Makan Enak, Harga Hemat!” untuk menarik perhatian pelanggan, memastikan kredibilitas dengan ulasan dari pengguna, serta memberikan promo menarik untuk meningkatkan transaksi.

Tokopedia – Formula FAB (Features, Advantages, Benefits)

Copywriting

Tokopedia menerapkan FAB dalam promosi fitur “Bebas Ongkir”. Mereka menjelaskan fitur (free ongkir), keunggulan (lebih hemat), dan manfaat (pelanggan bisa belanja tanpa khawatir biaya tambahan), yang membuat pelanggan lebih tertarik berbelanja.

Apa Itu Hook?

Dalam dunia copywriting dan konten digital, hook adalah kalimat atau elemen pembuka yang dirancang untuk menarik perhatian audiens sejak detik pertama. Hook berfungsi seperti kail yang “menangkap” audiens agar tertarik membaca atau menonton lebih lanjut.

Hook bisa berbentuk kalimat pembuka dalam artikel, judul yang menarik, atau bahkan adegan pertama dalam video. Jika hook yang digunakan cukup kuat, audiens akan lebih tertarik untuk melanjutkan konsumsi konten hingga akhir.

Misalnya, dalam iklan atau kampanye pemasaran, hook sering kali muncul dalam bentuk pertanyaan, fakta mengejutkan, pernyataan emosional, atau cerita singkat yang relatable.

Apa Itu Hook dalam Konten?

Hook dalam konten adalah strategi untuk menarik perhatian audiens sejak awal agar mereka tertarik membaca, menonton, atau mendengarkan lebih lanjut. Dalam copywriting, hook berperan sebagai pembuka yang kuat agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan lebih efektif.

Mengapa Hook Penting dalam Copywriting?

Menarik Perhatian Secara Instan
Dalam dunia digital yang serba cepat, audiens hanya butuh beberapa detik untuk memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan membaca atau melewati suatu konten. Hook yang kuat dapat mencegah audiens berpaling.

Meningkatkan Engagement
Konten dengan hook yang menarik lebih cenderung mendapat lebih banyak like, share, dan komentar, karena orang merasa tertarik dan terlibat dengan isi pesan.

Meningkatkan Konversi
Dalam pemasaran, hook yang efektif dapat menggiring audiens untuk mengambil tindakan, seperti mendaftar, membeli, atau mengikuti suatu brand.

Membedakan dari Kompetitor
Banyak konten bersaing untuk mendapatkan perhatian audiens. Hook yang kreatif dan unik dapat membantu suatu brand atau copy lebih menonjol dibanding yang lain.

Apa Itu Call to Action?

Call to Action (CTA) adalah elemen dalam copywriting yang bertujuan untuk mengarahkan audiens agar melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar, mengunduh, atau menghubungi layanan. CTA biasanya berbentuk perintah singkat yang jelas dan persuasif, seperti “Beli Sekarang,” “Daftar Gratis,” atau “Klik di Sini untuk Info Lebih Lanjut.”

CTA bukan sekadar tombol atau ajakan biasa, tetapi merupakan strategi penting dalam pemasaran yang membantu meningkatkan konversi dan mencapai tujuan bisnis.

Peran Call to Action dalam Copywriting

Mengarahkan Audiens ke Tindakan yang Diinginkan
CTA memberikan instruksi yang jelas kepada audiens tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tanpa CTA, audiens mungkin hanya membaca atau melihat iklan tanpa mengambil langkah lebih lanjut.

Meningkatkan Konversi
CTA yang efektif dapat meningkatkan penjualan, pendaftaran, atau interaksi dalam suatu kampanye pemasaran. Misalnya, sebuah website e-commerce yang menambahkan CTA “Dapatkan Diskon 50% Sekarang” cenderung lebih efektif dalam mendorong pembelian.

Memudahkan Pengambilan Keputusan
CTA membantu audiens memahami langkah selanjutnya tanpa harus berpikir panjang. Contoh, dalam sebuah landing page yang menawarkan e-book gratis, CTA seperti “Download Sekarang” akan membuat pengunjung lebih mudah mengambil keputusan.

Meningkatkan Engagement di Media Sosial
Di media sosial, CTA digunakan untuk mendorong audiens melakukan interaksi, seperti “Tag Temanmu yang Butuh Ini”, “Like dan Share Jika Setuju”, atau “Tulis Pendapatmu di Kolom Komentar!”

Membantu Mengukur Keberhasilan Kampanye
Dengan melacak klik dan konversi dari CTA, bisnis dapat mengevaluasi efektivitas strategi copywriting mereka dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Call to Action bukan hanya sekadar kalimat ajakan, tetapi elemen penting dalam copywriting yang dapat meningkatkan efektivitas pemasaran dan mendorong audiens untuk mengambil tindakan yang diinginkan.

6 Cara Membuat Hook dan Call to Action yang Efektif

Gunakan Pertanyaan yang Menggugah Pikiran

Pertanyaan di awal konten dapat menarik perhatian audiens dan membuat mereka berpikir. Hal ini mendorong rasa ingin tahu sehingga mereka terdorong untuk terus membaca atau menonton.

Gunakan Fakta atau Data yang Mengejutkan

Menyajikan fakta yang tidak biasa atau data statistik yang menarik bisa langsung mencuri perhatian audiens. Informasi ini membuat mereka lebih tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

Gunakan Storytelling Singkat

Cerita yang relatable dapat menciptakan keterikatan emosional dengan audiens. Dengan storytelling yang singkat dan menarik, audiens lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan.

Buat Pernyataan Berani atau Kontroversial

Pernyataan yang tegas atau sedikit bertentangan dengan opini umum dapat memicu rasa penasaran. Ini membuat audiens ingin mengetahui lebih lanjut tentang sudut pandang yang disampaikan.

Beri Manfaat yang Jelas di Awal

Menjelaskan keuntungan atau manfaat yang akan didapat audiens sejak awal dapat meningkatkan ketertarikan mereka. Mereka akan lebih termotivasi untuk menyimak konten hingga selesai.

Ciptakan Urgensi dan FOMO (Fear of Missing Out)

Menggunakan kata-kata yang menciptakan urgensi dapat mendorong audiens untuk segera bertindak. Rasa takut ketinggalan atau kehilangan kesempatan membuat mereka lebih cepat mengambil keputusan.

Kesimpulan

Copywriting adalah seni menulis yang bertujuan untuk menarik perhatian, membangun ketertarikan, dan mendorong audiens melakukan tindakan tertentu. Untuk membuat copywriting yang efektif, diperlukan pemahaman tentang berbagai elemen penting seperti hook dan Call to Action (CTA).

Hook berfungsi sebagai pembuka yang menarik perhatian, dapat berupa pertanyaan, fakta mengejutkan, storytelling singkat, atau pernyataan berani. Sementara itu, Call to Action (CTA) adalah ajakan yang jelas dan persuasif agar audiens melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk, mendaftar, atau membagikan konten.

Dengan menerapkan strategi yang tepat dalam hook dan CTA, copywriting dapat menjadi alat yang sangat ampuh dalam meningkatkan engagement, konversi, dan kesuksesan pemasaran suatu brand.

Itu dia pembahasan dari belajarsosmed.com tentang copywriting! Sekarang, kamu sudah tahu bagaimana hook dan call to action bisa bikin copywriting lebih powerful dan engaging.

Kalau kamu ingin jago nulis copy yang bisa menarik perhatian dan bikin orang langsung action, yuk mulai latihan! Kenali audiensmu, pelajari teknik copywriting yang efektif, dan jangan lupa terus eksplorasi tren terbaru.

Bagikan artikel ini kalau menurutmu bermanfaat, ya! Dan kalau mau diskusi lebih lanjut soal copywriting atau digital marketing, yuk gabung ke komunitas kami di Telegram. Kita bisa belajar bareng, tukar insight, dan update tren terbaru bareng para praktisi di bidang ini!

Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya—tetap semangat dan terus berkarya!

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *